SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT DAN MENJADI LADANG IBADAH KITA DAN NIATKAN SEMUA AMALAN KITA UNTUK IBADAH KARENA ALLAH TA'ALA. UNTUK MENCARI RIDHO ALLAH

Rabu, 15 Januari 2020

PUSAKA JIMATAN, TOMBAK MENUR

 PUSAKA JIMATAN TOMBAK MENUR-----------------------------------

"MENUR", merupakan tosan aji yang digunakan untuk mengisi mahkota payung kebesaran atau payung agung (songsong) bagi seorang raja, bangsawan, atau priyayi pada masa lampau. Bentuknya beraneka macam mirip dengan tombak, yang paling banyak adalah bulat runcing, akan tetapi ukurannya jauh lebih kecil, panjang rata-rata sekitar 7-11 cm, pesinya hanya 5-7 cm. Jaman dahulu payung songsong dengan atribut warnanya memiliki aturan (pakem) tersendiri yang merupakan salah satu tanda kepangkatan atau kedudukan seseorang. Jaman dahulu payung songsong dengan atribut warnanya memiliki aturan (pakem) tersendiri yang merupakan salah satu tanda kepangkatan atau kedudukan seseorang. Karena tempatnya di dalam payung, menur tidak seperti tosan aji lainnya, hampir tidak pernah dicuci dan diwarangi.
 Menurut kercayaan oleh sebagian masyarakat menur berfungsi sebagai pengayoman dan Perlindungan, penangkal segala mara bahaya. Jaman dahulu pembawa payung agung disebut "Juru Panongsong" biasanya merangkap pengawal pribadi, yg berkewajibpan melindungi tuanya dari serangan musuh, makanya "Songsong" dan "Menur" itu selain berfungsi pengayoman juga berfungsi sebagai "Pusaka Senjata Pamungkas". Karena kecilnya, sejak pertengahan abad ke-20 tombak menur ada yang digunakan sebagai ‘isian” tongkat komando, terutama bila pemiliknya seorang tentara, polisi atau duduk di pemerintahan Diyakini simbol pengayoman atau pelindungan,  penolak hal-hal negatif, hingga sarana pendongkrak kharisma. 


penempatan menur pada payung songsong

 FILOSOFI, Orang Jawa menyebut bunga melati yang kelopak bunganya biasa (tunggal) ya disebutnya melati, akan tetapi jika memiliki kelopak bunga bertumpuk atau susun disebut dengan menur. Bunga yang melambangkan kesederhanaan ini tumbuh liar dan berbunga kecil. Warnanya yang putih dan tidak mencolok melambangkan kesucian dan keelokan budi. Bunganya yang kecil menegaskan keberadaan siapa kita di hadapan Sang Pencipta, menyadarkan kodrat manusia, sebagai makhluk Tuhan yang sempurna namun tidak sempurna. Aroma harum yang lembut dan tidak menusuk hidung memberikan relaksasi. Dari filosofi bunga menur di atas kita dapat belajar arti dari nilai kesederhanaan. Meskipun payung songsong terkesan mewah dan merupakan atribut kebesaran, dengan kehadiran menur di dalamnya akan menjadi sebuah pengingat (lokal wisdom) untuk menampilkan kemewahan yang sederhana, tidak berlebihan namun tetap sakral. Juga mengingatkan tingkah laku yang baik sebagai orang timur. Sebagai bangsa yang ramah, gemah ripah loh jinawi, kesederhanaan yang mencerminkan keelokan budi pekerti yang memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi siapapun. Karena kita kecil, tidak ada apapun yang pantas disombongkan dihadapan manusia apalagi di hadapan Tuhan sang pemilik hidup dan mati.

source:  https://hartalangit.blogspot.com/2019/07/filosofi-dan-tuah-tombak-menur.html?m=1
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

BTemplates.com

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.